Januari 2012, merupakan awal kami
bersua. Dipersatukan dalam satu ikatan
kerja dan persaudaraan. Walaupun saat awalnya aku masih merasa berat
menerima kenyataan, saat dibacakannya pengumuman amanah di koridor GWW, tak
terbendung air mataku untuk menangis. Entahlah, aku merasa belum yakin dengan
amanah baru ini. menjadi seorang sekretaris umum BEM TPB dalam Kabinet
Madani. Entah berapa lama aku terlarut
dalam suasana yang mendung itu. Bersama dalam lingkaran orang-orang pilihan dan
tentu lebih terpilih lagi dalam lingkaran yang lebih kecil di BPH. Bertemu dengan sesosok yang akan memimpin TPB
48 sang ketua BEM Mochamad Afif Azhar,
itulah kali pertama aku bertemu walaupun sebenarnya aku turut menjadi
simpatisan dalam kampanye nya. Kesan pertama sangat plegmatis, selalu menebar
senyuman, santai dan seperti tidak pernah marah. Terbukti sampai sekarang belum
pernah marah. Oya, ia satu-satu nya BPH yang tidak mengikuti magang BEM (Smash)
jadi jika sedang membicarakan Smash jangan dekat-dekat bos yang satu ini, nanti
merasa paling beda. Ada juga Sayyid
Naufal Al Qosam yang menjadi wakil ketua BEM, saat itu yang mengenakan sweater
yang agak gaul dan terlihat lebih cair. Karena memang sebelumnya aku sudah
mengenalnya saat magang BEM (Smash), ia menjadi ketua pelaksana Try Out SMUP dan setiap Rapim terlihat kaku dan
suasananya tegang, namun kali ini beda, ia bisa tertawa dan bercanda.
Peningkatanlah,,,,, setelah itu ada Nida Zakiyah Nurulhaq yang menjadi
Bendahara Umum BEM TPB, yang sudah aku kenal dibandingkan yang lainnya.
Walaupun saat magang BEM TPB menjadi sekretaris umum, ya,, inilah anak Smash yang tetap berada dilingkaran BPH dan sedikit berubah
amanah dari sekretaris umum menjadi bendahara umum, ia begitu tenang nan
plegmatis, keibuan, sabar, dan sederhana. Dan Ini dia seorang wanita yang baru pertama kali
aku kenal di BPH yang ternyata menjadi rekan kerja ku di Sekretaris namanya
Meilia Rachmawati. Entah, kenapa aku baru melihatnya. Padahal, ia juga
mengikuti magang BEM. Kesan pertama serius, sistematis, dan seperti susah
diajak bercanda. Tapi ternyata itu salah, bahkan sekarang ia sering di buli di
MPKMB. setelah mengenalnya, ternyata ia sangat rapi dan cepat tanggap juga
peduli. Dan yang terakhir ada Rili Wahyu Aji, yang juga sama seperti Nidaz
masih berada di lingkaran BPH, beda nya ia tidak pindah posisi atau tetap sama
di bendahara. Memang cocok jadi seorang bendahara. Sebenarnya aku satu kelas
dengannya di semester satu, bahkan satu kelompok praktikum. Tapi tidak dekat,
dan jika belum kenal akan terkesan jutek dan galak. Tapi kalau sudah kenal tidak
seperti itu, Baik, rame, dan berani menegur orang. Nampaknya, ia satu-satu nya
yang ditakuti anggota BEM di antara BPH yang lain.
Itulah kesan-kesan awal mengenal
mereka sebagai rekan kerja, yang berbeda karakter, sikap, pola pikir, sudut
pandang.. kita memang berbeda karena kita mempunyai hati yang berbeda, berada
di jasad yang berbeda dan mimpi yang tak sama. Namun, walaupun berbeda hati kita terpaut dalam ikatan iman dan
persaudaraan yang selalu tergerak menebar kebaikan dan persatuan MADANI,
walaupun berbeda jasad tapi kita bersatu padu bergerak berkontribusi dan
memiliki satu mimpi mewujudkan TPB 48 yang MADANI.
Walaupun pertemua kita tidak
se-intens departemen-departemen maupun Biro. Tapi itu bukan penghalang dan
tidak menjadikan ikatan-ikatan ukhuwah kita melemah. Walaupun terkadang
terdapat prasangka, namun itu tidak meretakkan pondasi kekeluargaan kita.
Teringat massa-massa pembuatan
RKAT, menunda kepulangan dan liburan demi terwujudnya rangkaian rencana
jalan-jalan yang akan di tempuh dalam massa bakti.
Selama berhari-hari, pagi, siang,
bahkan malam kita merampungkan tugas-tugas awal ini. bersama di sekret yang
merupakan rumah bagi kita. Bekerja bersama, makan bersama, ngobrol, foto-foto
dan sebagainya, kita alami dalam tempo
sekian hari. Hal itu, sungguh menjadi pelipur lara ku saat memang belum
teryakinkan berada disini, menjadi ku semakin berusaha mencintai amanah ini,
berusaha sekuat tenaga menunaikan amanah ini dengan penuh keikhlasan. Ada mereka, kelima sosok keluarga baru dalam hidupku di
MADANI.
Saudaraku, keluargaku…
Terima kasih banyak atas
kebersamaan selama ini…
Senyum, tawa, sedih, marah, diam,
dan berbagai maam rasa yang pernah hadir dalam perjalanan ukhuwah kita, begitu
indah dan menjadi prasasti yang terpatri
dalam hatiku, akan semua prestasi, visi, misi, maupun janji-janji.
Sering ku mengetuk pintu hatiku
dan bertanya, “mengapa aku yang harus ada disini?” terasa ingin berlari dan
menghindar. Tapi, kini ku tahu jawabannya, karena Allah SWT menyayangiku tidak
memberikan apa yang ku inginkan, menghadiahkan pertemua dengan kalian untuk
belajar bagaimana memahami, bagaimana aku tak dapat sendiri, bagaimana aku
membutuhkan orang lain, bagaimana merajut ukhuwah, bagaimana untuk percaya,
bagaimana untuk tidak jalan sendiri, dan
bagaimana aku dapat mengambil hikmah atas semua ini.
Karena kalian aku mendapat banyak
pelajaran hidup untuk bekal ku berjalan di mozaik perjalanan hidup yang lain.
Mohon maaf atas semua kesalahan
dan kekuranganku selama ini, mohon maaf tak terhingga ku ucapkan untuk kalian
yang dengan setia menemani ku di bagian puzzle kehidupanku. Aku tahu banyak
sekali sikap, ucapan, maupun tindakan yang tidak berkenan dalam hati kalian
atau bahkan melukai kalian.
Terima kasih banyak, sungguh
banyak terima kasih ku haturkan untuk kalian wahai pejuang peradaban MADANI,
untuk semua pembelajaran berharga, untuk kasih-sayang dan kerelaan hati bersama
berjuang di jalan ini.
Semoga kita dapat menjadi
pribadi-pribadi tangguh, sang peraih mimpi, seorang yang SUKSES
Ku tunggu kalian di puncak-puncak
kesuksesan, semoga kita dapat dipertemukan dalam reuni Akbar di Surga-Nya
kelak, aamiin
I love u all BPH BEM. Coz, Allah
With love,
Novianti Purnama Sari