Ketika
kubaca firman-Nya
“Sungguh
tiap mukmin bersaudara”
Aku tahu,
ukhuwah tak perlu diperjuangkan. Karena ia hanya akibat dari iman
Aku ingat
pertemuan pertama kita ukhty sayang…..
Dalam dua
detik, dua detik saja. Aku telah merasa perkenalan. Bahkan kesepakatan. Itulah ruh-ruh kita yang saling sapa.
Berpeluk mesra, dengan iman yang menyala.
Mereka telah mufakat. Meski belum
sebut nama, Dan tangan belum berjabat
Ya, kubaca
lagi firman-Nya “ sungguh tiap mukmin bersaudara”
Aku makin
tahu, persaudaraan tak perlu diperjuangkan
Karena
saat ikatan melemah, saat keakraban kita merapuh. Saat salam terasa
menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan. Saat pemberian bagai bara api,
dan saat kebaikan justru melukai. Aku tahu yang rombeng bukan ukhuwah kita. Hanya
iman-iman kita yang sedang sakit atau menjerit. Mungkin dua-duanya, mungkin kau
saja. Tentu terlebih sering, imankulah
yang compang camping
Kubaca
lagi firman persaudaraan itu. Ukhty
sayang…
Dan aku
makin tahu. Mengapa di kala lain diancam.
Para kekasih pada hari itu sebagian menjadi musuh sebagian yang lain.
Kecuali orang-orang yang bertaqwa
Still
lingers in my heart and yet, it’s so hard
I just break down and cry
Remember
your eyes
Found a
way to melt my heart most of all
I remember
your smile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar