karena
beda antara kau dan aku sering jadi sengketa. Karena kehormatan diri sering
kita tinggikan di atas kebenaran. Karena satu kesalahanmu padaku seolah
menghapus sejuta kebaikan yang lalu. Wasiat sang Nabi itu rasanya berat sekali:
“jadilah
hamba-hamba Allah yang bersaudara”
Mungkin
lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja. Menjadi kepompong dan
menyendiri. Berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam. Bertafakur bersama iman
yang menerangi hati. Hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari.
Melantun kebikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia.
Lalu
dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah
Mengambil
cinta dari langit dan menebarkannya di bumi
Dengan
persudaraan suci, seeing prasangka, selembut nurani, sehangat semangat,
senikmat berbagi, dan sekokoh janji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar