كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ
Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (karena) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman). (Surah Ali `Imran: 110)
akhwat tangguh^^
Senin, 17 Desember 2012
tugas penerapan komputer....
Riwayat hidup dari power point
bersilaturahmi ke rumah bos Madani.....
^^
Minggu, 16 Desember 2012
Tugas Penerapan Komputer :: buat poster ilmiah
Novianti Purnama Sari
A24110075
Semangat.. semangat ^^
Jumat, 07 Desember 2012
Dandelion's family... i love u all......
telah ku azam kan...
bismillah ku telah yakin dengan jalan yang ku pilih ini..
ku kan berusaha melayani dan memberikan yang terbaik untuk kalian...
canda dan tawa kan hiasi perjalanan kisah kita...
memori indah yang kan senantiasa terekam penuh makna disetiap langkah kita
maaf jika ku belum bisa seperti sesosok yang kalian damba dan inginkan
kan teurs ku belajar selalu...
untuk kalian wahai keluarga dandelion...
semoga dapat kita rangkai persaudaraan dan merajut kekeluargaan
dalam simponi keakraban dan kasih sayang..
Januari 2012, merupakan awal kami
bersua. Dipersatukan dalam satu ikatan
kerja dan persaudaraan. Walaupun saat awalnya aku masih merasa berat
menerima kenyataan, saat dibacakannya pengumuman amanah di koridor GWW, tak
terbendung air mataku untuk menangis. Entahlah, aku merasa belum yakin dengan
amanah baru ini. menjadi seorang sekretaris umum BEM TPB dalam Kabinet
Madani. Entah berapa lama aku terlarut
dalam suasana yang mendung itu. Bersama dalam lingkaran orang-orang pilihan dan
tentu lebih terpilih lagi dalam lingkaran yang lebih kecil di BPH. Bertemu dengan sesosok yang akan memimpin TPB
48 sang ketua BEM Mochamad Afif Azhar,
itulah kali pertama aku bertemu walaupun sebenarnya aku turut menjadi
simpatisan dalam kampanye nya. Kesan pertama sangat plegmatis, selalu menebar
senyuman, santai dan seperti tidak pernah marah. Terbukti sampai sekarang belum
pernah marah. Oya, ia satu-satu nya BPH yang tidak mengikuti magang BEM (Smash)
jadi jika sedang membicarakan Smash jangan dekat-dekat bos yang satu ini, nanti
merasa paling beda. Ada juga Sayyid
Naufal Al Qosam yang menjadi wakil ketua BEM, saat itu yang mengenakan sweater
yang agak gaul dan terlihat lebih cair. Karena memang sebelumnya aku sudah
mengenalnya saat magang BEM (Smash), ia menjadi ketua pelaksana Try Out SMUP dan setiap Rapim terlihat kaku dan
suasananya tegang, namun kali ini beda, ia bisa tertawa dan bercanda.
Peningkatanlah,,,,, setelah itu ada Nida Zakiyah Nurulhaq yang menjadi
Bendahara Umum BEM TPB, yang sudah aku kenal dibandingkan yang lainnya.
Walaupun saat magang BEM TPB menjadi sekretaris umum, ya,, inilah anak Smash yang tetap berada dilingkaran BPH dan sedikit berubah
amanah dari sekretaris umum menjadi bendahara umum, ia begitu tenang nan
plegmatis, keibuan, sabar, dan sederhana. Dan Ini dia seorang wanita yang baru pertama kali
aku kenal di BPH yang ternyata menjadi rekan kerja ku di Sekretaris namanya
Meilia Rachmawati. Entah, kenapa aku baru melihatnya. Padahal, ia juga
mengikuti magang BEM. Kesan pertama serius, sistematis, dan seperti susah
diajak bercanda. Tapi ternyata itu salah, bahkan sekarang ia sering di buli di
MPKMB. setelah mengenalnya, ternyata ia sangat rapi dan cepat tanggap juga
peduli. Dan yang terakhir ada Rili Wahyu Aji, yang juga sama seperti Nidaz
masih berada di lingkaran BPH, beda nya ia tidak pindah posisi atau tetap sama
di bendahara. Memang cocok jadi seorang bendahara. Sebenarnya aku satu kelas
dengannya di semester satu, bahkan satu kelompok praktikum. Tapi tidak dekat,
dan jika belum kenal akan terkesan jutek dan galak. Tapi kalau sudah kenal tidak
seperti itu, Baik, rame, dan berani menegur orang. Nampaknya, ia satu-satu nya
yang ditakuti anggota BEM di antara BPH yang lain.
Itulah kesan-kesan awal mengenal
mereka sebagai rekan kerja, yang berbeda karakter, sikap, pola pikir, sudut
pandang.. kita memang berbeda karena kita mempunyai hati yang berbeda, berada
di jasad yang berbeda dan mimpi yang tak sama. Namun, walaupun berbeda hati kita terpaut dalam ikatan iman dan
persaudaraan yang selalu tergerak menebar kebaikan dan persatuan MADANI,
walaupun berbeda jasad tapi kita bersatu padu bergerak berkontribusi dan
memiliki satu mimpi mewujudkan TPB 48 yang MADANI.
Walaupun pertemua kita tidak
se-intens departemen-departemen maupun Biro. Tapi itu bukan penghalang dan
tidak menjadikan ikatan-ikatan ukhuwah kita melemah. Walaupun terkadang
terdapat prasangka, namun itu tidak meretakkan pondasi kekeluargaan kita.
Teringat massa-massa pembuatan
RKAT, menunda kepulangan dan liburan demi terwujudnya rangkaian rencana
jalan-jalan yang akan di tempuh dalam massa bakti.
Selama berhari-hari, pagi, siang,
bahkan malam kita merampungkan tugas-tugas awal ini. bersama di sekret yang
merupakan rumah bagi kita. Bekerja bersama, makan bersama, ngobrol, foto-foto
dan sebagainya, kita alami dalam tempo
sekian hari. Hal itu, sungguh menjadi pelipur lara ku saat memang belum
teryakinkan berada disini, menjadi ku semakin berusaha mencintai amanah ini,
berusaha sekuat tenaga menunaikan amanah ini dengan penuh keikhlasan. Ada mereka, kelima sosok keluarga baru dalam hidupku di
MADANI.
Saudaraku, keluargaku…
Terima kasih banyak atas
kebersamaan selama ini…
Senyum, tawa, sedih, marah, diam,
dan berbagai maam rasa yang pernah hadir dalam perjalanan ukhuwah kita, begitu
indah dan menjadi prasasti yang terpatri
dalam hatiku, akan semua prestasi, visi, misi, maupun janji-janji.
Sering ku mengetuk pintu hatiku
dan bertanya, “mengapa aku yang harus ada disini?” terasa ingin berlari dan
menghindar. Tapi, kini ku tahu jawabannya, karena Allah SWT menyayangiku tidak
memberikan apa yang ku inginkan, menghadiahkan pertemua dengan kalian untuk
belajar bagaimana memahami, bagaimana aku tak dapat sendiri, bagaimana aku
membutuhkan orang lain, bagaimana merajut ukhuwah, bagaimana untuk percaya,
bagaimana untuk tidak jalan sendiri, dan
bagaimana aku dapat mengambil hikmah atas semua ini.
Karena kalian aku mendapat banyak
pelajaran hidup untuk bekal ku berjalan di mozaik perjalanan hidup yang lain.
Mohon maaf atas semua kesalahan
dan kekuranganku selama ini, mohon maaf tak terhingga ku ucapkan untuk kalian
yang dengan setia menemani ku di bagian puzzle kehidupanku. Aku tahu banyak
sekali sikap, ucapan, maupun tindakan yang tidak berkenan dalam hati kalian
atau bahkan melukai kalian.
Terima kasih banyak, sungguh
banyak terima kasih ku haturkan untuk kalian wahai pejuang peradaban MADANI,
untuk semua pembelajaran berharga, untuk kasih-sayang dan kerelaan hati bersama
berjuang di jalan ini.
Semoga kita dapat menjadi
pribadi-pribadi tangguh, sang peraih mimpi, seorang yang SUKSES
Ku tunggu kalian di puncak-puncak
kesuksesan, semoga kita dapat dipertemukan dalam reuni Akbar di Surga-Nya
kelak, aamiin
firman Allah subhanahu wa ta’ala,
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا
فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَايَصْنَعُونَ
{30} وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ
فُرُوجَهُنَّ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, & memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah
mereka menahan pandangannya, & kemaluannya, & janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.”
(QS. An Nur: 30,31)
ya.. Allah semoga Engkau mengizinkanku untuk menginjakkan kaki ini di negeri matahari terbit, merasakan indahnya sakura,,,,
semangat.... belajar ^^ S2 di Jepang...
aku yang selalu takut akan hatiku sendiri,
aku yang berhati-hati atas perasaanku,
ya Robb, jangan biarkan anugerah cinta yang kau berikan padaku
akan menjerumuskanku,
tapi, cinta itu yang seharusnya mengiringiku kepada-Mu
menyusuri jalan-jalan-Mu, mendekat ke dalam dekapan keabadian cinta-Mu
sungguh diriku takut, ya Robbi..
berikanlah kekuatan kepada hamba yang lemah ini,
yang mudah tergoda dan dilalaikan
berikanlah hamba hidayah yang mengalir,
trend nikah muda dikalangan mahasiswa???
*korban baca korpus*
lho...
tapi emang gak ada yang salah kok.
daripada berzina kan, lebih baik menikah yang jelas-jelas mengikuti sunnah Rasulullah..
kalau sudah tiba waktunya, ya gak usah dihindari atau ditolak
karena menikah adalah fitroh,
tapi jangan terlalu diumbar juga
"nantikan di batas waktu"
gak boleh galau ya ^^
kalau udah siap sok mangga nikah aja
Massa itu akan segera menjadi kenangan, ya kenangan yang
membingkai indah sepetak kisah kehidupan ini. masih terasa begitu berat untuk
ku sadari bahkan untuk ku terima,,,
Ahhh,,, baru saja ku rasakan saat dihari yang bimbang dan
gelisah itu, aku memaksakan untuk ke tempat ini, mendekati papan pengumuman
yang berisikan ribuan nama-nama, melihat barisan wanita anggun yang setia
menanggapi setiap pengunjung yang datang. Masih terekam jelas aku berdiri di
tempat parkir Badan Pengelola Asrama TPB IPB, mencari nama yang tak kunjung ku
temukan, lama ku mencari, ku temukan sebuah nama penghuni kamar 15 gedung A1,
iya itu adalah namaku.
Segera ku bergegas mendekati gedung asrama yang akan ku
tempati itu, disana pun sudah bersiaga wanita-wanita yang tidak kalah anggun.
Ku dekati salah satunya tak lain tak bukan adalah kakak kelasku di SMA yang
kini menjadi senior residence. Ku
sapa ia dan kita bersalaman. Segera ku utarakan maksud tujuanku untuk
menanyakan lokasi bakal kamarku “kamar 15”. Langkah kecil mulai ku ayunkan,
berjumpa dengan sesosok wanita yang tersenyum ramah, terlihat ceria dan
bersemangat. Dan ternyata ia adalah SR di lorong ku “nama nya Yunia Faizah Arsyà amah Faizah”. Tak
sabar ku lanjutkan pencarianku, ahhh,,, tak usah bersusah payah, saat hendak
aku memasuki lorong itu, sudah terlihat jelas kamarku, sangat jelas tepat di
samping lobi. Perlahan ku buka pintunya, masih dikunci ternyata padahal menurut
informasi sudah ada yang mengisi kamar itu. Kecewa, hmm tapi aku masih
bersabar. Akhirnya ku memutuskan untuk Bergegas pulang menyiapkan berkas yang
akan diperiksa esok hari.
27 Juni 2011,,, hari yang amat sangat melelahkan, perjuangan
sejak pagi hingga sore mengikuti rangkaian pemeriksaan berkas hingga open house di Gladiator, tiba saatnya
aku menempati asrama.
Malam pertama itu, malam yang sangat menyiksa,,, SOGA
pertama yang membuatku harus menahan jam biologisku. Dan pada saat malam
pertama menempati tempat tidur itu, aku sulit memejamkan mataku, sulit mengistirahatkan
tubuh yang kelelahan. Itu kesan pertamakumalam pertama di asrama.
Mereka memiliki karakter yang berbeda,,, ya mereka teman
sekamarku. Pribadi yang memiliki ciri khas dan bertabiat sama-sama kuat. Karena
mereka aku belajar banyak, bagaimana bersikap, mengalah, dan menekan karakterku
yang memang sama kuatnya. Berusaha ku agar mereka merasa nyaman didekatku,
hati-hati sekali aku bersikap. Mengingat aku yang cenderung individualis dan
selalu menyendiri di rumah, aku harus beradaptasi dengan keadaan baru ini.
tapi… semuanya sangat indah, karakter kami yang berbeda bersatu padu menjadi
kenangan yang akan mengingatkan kami akan bahagia, tawa, sedih, kecewa, amarah.
Namun, tetap hati itu bersatu untuk saling mengasihi walau terkadang sedikit
kesalahan menghapuskan ketulusan yang amat banyak. Simponi kisah itu banyak
mengajariku pelajaran, mewarnai dan menghias bingkai hidupku.
Terlalu banyak simpul kisah yang terajut, sahabat lorong
yang luar biasa majemuk dan memberikan keceriaan begitu banyaknya. Walau, kadang
ku sesali karena tak bisa dalam ku menggali dan belum sempat menyelami indahnya
berbagi dan senantiasa menemani mereka. Aku yang memang lebih sering
beraktivitas di luar asrama sehinggajarang bercengkrama dengan keluarga di lorong dua. Ingin ku utarakan
rasa inginnya aku berada di tengah mereka, tapi keadaan memang belum
mengizinkanku.
Terlalu rumitku
ekspresikan getar asa dan rasa yang berkecamuk kuat dalam dada, massa-massa
kebersamaan yang menggoreskan kenangan indah bagiku. “kenangan di asrama”
Soga lorong, ngaji lorong, soga gedung, ngaji gedung, sholat
berjama’ah dan syuro di musholla Al-Quds, belajar bersama, dan semua kegiatan
yang sungguh tak terlupakan, membekas dan memeluk erat ingatanku.
Ahhh… itu massa lalu yang ku sesali menjadi massa lalu,,,
Kini telah tiba diakhir keberadaanku di tempat ini,
dipenghujung massa persiapan menuju fase kehidupan selanjutnya…
Memang sudah tiba waktunya, karena kepompong harus segera
mengeluarkan kupu-kupu yang bersayap indah yang siap terbang mewarnai bumi,
begitupun dengan asrama yang siap mengeluarkan insan-insan asrama yang
berkaraker yang siap mewarnai dan berprestasi di massa selanjutnya.
Massa itu terlalu cepat berlalu bukan?
Atau hanya perasaanku saja, tapi ku rasa memang waktu
bergelincir terlalu cepat.
Terlalu rumit ingin ku tuliskan berjuta rasa dan angan,
Hari ini aku menyadari, begitu indah kebersamaan, begitu
lekatnya persahabatan, begitu beragamnya bersikap, begitu banyak pelajaran yang
ku dapat.
Kini saatnya, aku mulai menerima , bahwa tak selamanya raga
selalu bersama, mata untuk saling menatap, tangan untuk saling berjabat, karena
persahabatan dan kekeluargaan yang terjalin sudah membungkam lisan dan hati
untuk menolak.
Terima kasih untuk semua kenangan yang indah ini,,,
Tapi dari
semua alasan kita mnearik seseorang ke dalam hidup kita
Tentu
salah satunya bukan untuk menemukan kesalahannya atau mencari aib-aibnya
Karena
itulah, di jalanNya kita bermesra
Dengan
sebening-bening prasangka
Kita, Prasangka , Mereka
kita hidup
di tengah-tengah khalayak
yang
selalu berbaik sangka…
alangkah
berbahayanya
terlalu
percaya pada baik sangka mereka
membuat
kita tak lagi jujur pada diri
atau
menginsyafi, bahwa kita tak seindah prasangka itu
tapi
keinsyafan membuat kadang terfikir
bersediakah
mereka tetap jadi saudara
saat tahu
siapa kita sebenarnya
kadang
terasa, bersediakah dia tetap menjadi sahabat
saat tahu
hati kita tak tulus, penuh noda dan karat
dan….
Bersediakah dia tetap mendampingi kita dalam dekapan ukhuwah
ketika
tahu bahwa iman kita berlubang-lubang
inilah
bedanya kita dengan Sang Nabi
dia
dipercaya, karena dia dikenal
sebagai
Al-Amin, orang yang terpercaya
sementara
kita dipercaya, justru karena
mereka
semua tidak mengenal kita
yang ada
hanya baik snagka..
maka mari
kita hargai dan jaga semua baik sangka itu dengan berbuat sebaik-baiknya
atau
sekurangnya dengan doa yang diajarkan Abu Bakar lelaki yang penuh baik sangka
terhadap diri sendiri dan sesamanya
“ya Allah,
jadikan aku lebih baik daropada semua yang mereka sangka. Dan ampuni aku atas
aib-aib yang tak mereka tak tahu”
Atau doa
seorang tabi’in yang mulia:
“ya Allah
jadikan aku dalam pandanganku sendiri sebagao seburuk-buruk makhluk, dalam
pandangan manusia sebagai yang tengah-tengah dan dalam pandanganMu sebagai yang
paling mulia”