Kebersamaan yang takkan terlupakan
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (karena) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman). (Surah Ali `Imran: 110)
akhwat tangguh^^
![akhwat tangguh^^](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh55J7xyrS2LGuOLQ6pQ2W4eKx6iFhWobMXn-3brcDmceAWiQXX4zrbw7X18mPZD9wnpmzAm090oeIDiv5jGjD3Ltv1BaI9wJaKQAFqWtMevHMNl888mWl9VHI45JF33RYePBvBRy0n7yw2/s758/muslimah.jpg)
Jumat, 22 Juni 2012
#korpin
saat semua amanah yang diemban menuntut untuk ditunaikan.
tak boleh ku mengeluh,
yakinlah bahwa Alloh akan senantiasa memudahkan
semangat selalu
walau pun lelah terasa, namun semangat kan tetap membara
Kamis, 14 Juni 2012
....
mencintai dalam diam, menganggumi tanpa harus terucap,
biarkan saja tak usah hiraukan,
hanya perasaan yang akan luntur tanpa disadari
biarkan saja tak usah hiraukan,
hanya perasaan yang akan luntur tanpa disadari
guratan hati
aku yang selalu takut akan hatiku sendiri,
aku yang berhati-hati atas perasaanku,
ya Robb, jangan biarkan anugerah cinta yang kau berikan padaku
akan menjerumuskanku,
tapi, cinta itu yang seharusnya mengiringiku kepada-Mu
menyusuri jalan-jalan-Mu, mendekat ke dalam dekapan keabadian cinta-Mu
sungguh diriku takut, ya Robbi..
berikanlah kekuatan kepada hamba yang lemah ini,
yang mudah tergoda dan dilalaikan
berikanlah hamba hidayah yang mengalir,
ya Robbi, jangan biarkan hamba terjatuh,
aku yang berhati-hati atas perasaanku,
ya Robb, jangan biarkan anugerah cinta yang kau berikan padaku
akan menjerumuskanku,
tapi, cinta itu yang seharusnya mengiringiku kepada-Mu
menyusuri jalan-jalan-Mu, mendekat ke dalam dekapan keabadian cinta-Mu
sungguh diriku takut, ya Robbi..
berikanlah kekuatan kepada hamba yang lemah ini,
yang mudah tergoda dan dilalaikan
berikanlah hamba hidayah yang mengalir,
ya Robbi, jangan biarkan hamba terjatuh,
menunaikan separuh agama
trend nikah muda dikalangan mahasiswa???
*korban baca korpus*
lho...
tapi emang gak ada yang salah kok.
daripada berzina kan, lebih baik menikah yang jelas-jelas mengikuti sunnah Rasulullah..
kalau sudah tiba waktunya, ya gak usah dihindari atau ditolak
karena menikah adalah fitroh,
tapi jangan terlalu diumbar juga
"nantikan di batas waktu"
gak boleh galau ya ^^
kalau udah siap sok mangga nikah aja
Kini telah tiba saat dipenghujung cerita…
Massa itu akan segera menjadi kenangan, ya kenangan yang
membingkai indah sepetak kisah kehidupan ini. masih terasa begitu berat untuk
ku sadari bahkan untuk ku terima,,,
Ahhh,,, baru saja ku rasakan saat dihari yang bimbang dan
gelisah itu, aku memaksakan untuk ke tempat ini, mendekati papan pengumuman
yang berisikan ribuan nama-nama, melihat barisan wanita anggun yang setia
menanggapi setiap pengunjung yang datang. Masih terekam jelas aku berdiri di
tempat parkir Badan Pengelola Asrama TPB IPB, mencari nama yang tak kunjung ku
temukan, lama ku mencari, ku temukan sebuah nama penghuni kamar 15 gedung A1,
iya itu adalah namaku.
Segera ku bergegas mendekati gedung asrama yang akan ku
tempati itu, disana pun sudah bersiaga wanita-wanita yang tidak kalah anggun.
Ku dekati salah satunya tak lain tak bukan adalah kakak kelasku di SMA yang
kini menjadi senior residence. Ku
sapa ia dan kita bersalaman. Segera ku utarakan maksud tujuanku untuk
menanyakan lokasi bakal kamarku “kamar 15”. Langkah kecil mulai ku ayunkan,
berjumpa dengan sesosok wanita yang tersenyum ramah, terlihat ceria dan
bersemangat. Dan ternyata ia adalah SR di lorong ku “nama nya Yunia Faizah Arsy à amah Faizah”. Tak
sabar ku lanjutkan pencarianku, ahhh,,, tak usah bersusah payah, saat hendak
aku memasuki lorong itu, sudah terlihat jelas kamarku, sangat jelas tepat di
samping lobi. Perlahan ku buka pintunya, masih dikunci ternyata padahal menurut
informasi sudah ada yang mengisi kamar itu. Kecewa, hmm tapi aku masih
bersabar. Akhirnya ku memutuskan untuk Bergegas pulang menyiapkan berkas yang
akan diperiksa esok hari.
27 Juni 2011,,, hari yang amat sangat melelahkan, perjuangan
sejak pagi hingga sore mengikuti rangkaian pemeriksaan berkas hingga open house di Gladiator, tiba saatnya
aku menempati asrama.
Malam pertama itu, malam yang sangat menyiksa,,, SOGA
pertama yang membuatku harus menahan jam biologisku. Dan pada saat malam
pertama menempati tempat tidur itu, aku sulit memejamkan mataku, sulit mengistirahatkan
tubuh yang kelelahan. Itu kesan pertamaku
malam pertama di asrama.
Mereka memiliki karakter yang berbeda,,, ya mereka teman
sekamarku. Pribadi yang memiliki ciri khas dan bertabiat sama-sama kuat. Karena
mereka aku belajar banyak, bagaimana bersikap, mengalah, dan menekan karakterku
yang memang sama kuatnya. Berusaha ku agar mereka merasa nyaman didekatku,
hati-hati sekali aku bersikap. Mengingat aku yang cenderung individualis dan
selalu menyendiri di rumah, aku harus beradaptasi dengan keadaan baru ini.
tapi… semuanya sangat indah, karakter kami yang berbeda bersatu padu menjadi
kenangan yang akan mengingatkan kami akan bahagia, tawa, sedih, kecewa, amarah.
Namun, tetap hati itu bersatu untuk saling mengasihi walau terkadang sedikit
kesalahan menghapuskan ketulusan yang amat banyak. Simponi kisah itu banyak
mengajariku pelajaran, mewarnai dan menghias bingkai hidupku.
Terlalu banyak simpul kisah yang terajut, sahabat lorong
yang luar biasa majemuk dan memberikan keceriaan begitu banyaknya. Walau, kadang
ku sesali karena tak bisa dalam ku menggali dan belum sempat menyelami indahnya
berbagi dan senantiasa menemani mereka. Aku yang memang lebih sering
beraktivitas di luar asrama sehingga
jarang bercengkrama dengan keluarga di lorong dua. Ingin ku utarakan
rasa inginnya aku berada di tengah mereka, tapi keadaan memang belum
mengizinkanku.
Terlalu rumit ku
ekspresikan getar asa dan rasa yang berkecamuk kuat dalam dada, massa-massa
kebersamaan yang menggoreskan kenangan indah bagiku. “kenangan di asrama”
Soga lorong, ngaji lorong, soga gedung, ngaji gedung, sholat
berjama’ah dan syuro di musholla Al-Quds, belajar bersama, dan semua kegiatan
yang sungguh tak terlupakan, membekas dan memeluk erat ingatanku.
Ahhh… itu massa lalu yang ku sesali menjadi massa lalu,,,
Kini telah tiba diakhir keberadaanku di tempat ini,
dipenghujung massa persiapan menuju fase kehidupan selanjutnya…
Memang sudah tiba waktunya, karena kepompong harus segera
mengeluarkan kupu-kupu yang bersayap indah yang siap terbang mewarnai bumi,
begitupun dengan asrama yang siap mengeluarkan insan-insan asrama yang
berkaraker yang siap mewarnai dan berprestasi di massa selanjutnya.
Massa itu terlalu cepat berlalu bukan?
Atau hanya perasaanku saja, tapi ku rasa memang waktu
bergelincir terlalu cepat.
Terlalu rumit ingin ku tuliskan berjuta rasa dan angan,
Hari ini aku menyadari, begitu indah kebersamaan, begitu
lekatnya persahabatan, begitu beragamnya bersikap, begitu banyak pelajaran yang
ku dapat.
Kini saatnya, aku mulai menerima , bahwa tak selamanya raga
selalu bersama, mata untuk saling menatap, tangan untuk saling berjabat, karena
persahabatan dan kekeluargaan yang terjalin sudah membungkam lisan dan hati
untuk menolak.
Terima kasih untuk semua kenangan yang indah ini,,,
Love u so much….
Cc:
SR “amah Faizah”
Keluarga kecil kamar 15 “Riza, Gita, Ncit”
Longduers:
Gia Anis, Weni, Ayu, Ifah, Mira, Icha, Rani, Megalia, Rere,
Iis, Wina, Ana, Rara, Christi, Ajeng, Nia, Ai, Ocil, Eka, Kiki, Megarani, Kiki,
Wulan, Vida, Mute, Sisi, Dika, Zahida, Sasa, Rina, Lidia, Niha, Tia, Lili,
Mila, Dede, Fifia, Anis, Benna.
Inikah hidup….
Mengembara menuju kepastian, mengarah setitik cahaya nan
abadi.
Saat aku merasa hidup ini adalah puing-puing ketidakpastian,
Saat semua yang ku inginkan tak kunjung datang, bahkan yang
tersisa hanya aroma duka
aku memang terlalu banyak mengeluh dan mengadu, akan
kekuranganku
aku selalu membandingkan diri ini dengan ciptaan-Nya yang
lain
aku terlalu menganggap sebelah mata akan diriku.
Kini ku menyadari,
Allah menciptakan makhluk-Nya sesuai porsi nya masing-masing
Semua makhluk tidak sempurna semua
Banyak kekurangan yang mendampingi kelebihan
Agar sang manusia sadar akan kekuatan-Nya
Agar hidup ini seimbang
Dan kini,,,
aku mulai mengerti, tak semua nya bisa kudapatkan
Tak semuanya harus aku miliki
Tak bisa semua yang ku inginkan bisa diraih
aku bersama kekuranganku mengerti akan rasa rendah hati yang
harus terjaga,
Menahan rasa sombong yang mungkin terjadi akibat kelebihan
yang dianugerahi
aku ingin belajar
untuk tidak berduka akan kekuranganku
berjalan dan melangkah tanpa harus pincang akibat kekurangan
yang melemahkan
Dua Mata, Dua Tangan
Ada kalanya
kita seperti dua mata, tak pernah jumpa, tapi selalu sejiwa
Kita
menatap kea ah yang sama, walau tak berjumpa, mengagumi pemandangan indah dan
berucap: Subhanallah
Kita
bergerak bersama, walau tak berjumpa, mencari pandangan yang dihalalkan,
menghindar dari yang diharamkan, dan berucap: Astaghfirullah
Kita
menangis bersama, walau tak berjumpa. Dalam kecewa, sedih, ataupun gembira.
Duka dan bahagia dan tetap
berucap:
Alhamdulillah
Kita
terpejam bersama. Walau tak jumpa. Member damai dan rehat sambil
berucap: Laa haula wa laa quwwata
illa billaah…
Tapi
kadang kita perlu menjadi dua tangan. Berjumpa dalam sedekap shalat. Berjama’ah
menghadap Allah
Tapi
kadang kita perlu menjadi dua tangan. Berjumpa dalam membersihkan segala kotor
dan noda dari badan.
^^ >< ^^
Sebening Prasangka
Dengan
satu kekecualian kecil
Seluruh
dunia terdiri dari orang lain
Melalui
merekalah kita dianugerahi persaudaraan
Tapi dari
semua alasan kita mnearik seseorang ke dalam hidup kita
Tentu
salah satunya bukan untuk menemukan kesalahannya atau mencari aib-aibnya
Karena
itulah, di jalanNya kita bermesra
Dengan
sebening-bening prasangka
Kita, Prasangka , Mereka
kita hidup
di tengah-tengah khalayak
yang
selalu berbaik sangka…
alangkah
berbahayanya
terlalu
percaya pada baik sangka mereka
membuat
kita tak lagi jujur pada diri
atau
menginsyafi, bahwa kita tak seindah prasangka itu
tapi
keinsyafan membuat kadang terfikir
bersediakah
mereka tetap jadi saudara
saat tahu
siapa kita sebenarnya
kadang
terasa, bersediakah dia tetap menjadi sahabat
saat tahu
hati kita tak tulus, penuh noda dan karat
dan….
Bersediakah dia tetap mendampingi kita dalam dekapan ukhuwah
ketika
tahu bahwa iman kita berlubang-lubang
inilah
bedanya kita dengan Sang Nabi
dia
dipercaya, karena dia dikenal
sebagai
Al-Amin, orang yang terpercaya
sementara
kita dipercaya, justru karena
mereka
semua tidak mengenal kita
yang ada
hanya baik snagka..
maka mari
kita hargai dan jaga semua baik sangka itu dengan berbuat sebaik-baiknya
atau
sekurangnya dengan doa yang diajarkan Abu Bakar lelaki yang penuh baik sangka
terhadap diri sendiri dan sesamanya
“ya Allah,
jadikan aku lebih baik daropada semua yang mereka sangka. Dan ampuni aku atas
aib-aib yang tak mereka tak tahu”
Atau doa
seorang tabi’in yang mulia:
“ya Allah
jadikan aku dalam pandanganku sendiri sebagao seburuk-buruk makhluk, dalam
pandangan manusia sebagai yang tengah-tengah dan dalam pandanganMu sebagai yang
paling mulia”
Pernah Ada Masa-masa
Pernah ada
masa-masa dalam cinta kita. Kita lekat bagai api dan kayu. Bersama menyala,
saling menghangatkan rasanya. Hingga terlamabat untuk menginsyafi bahwa tak
tersisa dari diri-diri selain debu dan abu
Pernah ada
waktu-waktu dalam ukhuwah ini. kita terlalu akrab bagai awan dan hujan. Merasa
menghias langit, menyuburkan bumi, dan melukis pelangi. Namun tak sadar,
hakikatnya kita saling meniadai
Di satu
titik lalu sejenak kita berhenti, menyadari. Mungkin hati kita telah
terkecualikan dari ikatan di atas iman. Bahkan saling nasehat pun tak lain
bagai lilin saling mencahayai, tapi masing-masing habis dimakan api
Kini
saatnya kembali pada iman yang menerangi hati. Pada amal shalih yang menjulang bercabnag-cabang.
Pada akhlak manis, lembut, dan wangi. Hingga ukhuwah kita menggabungkan
huruf-huruf menjadi kata yang dengannya kebenaran terbaca dan bercahaya.
Langganan:
Postingan (Atom)