akhwat tangguh^^

akhwat tangguh^^

Jumat, 22 Juni 2012

Longdu^^

Kebersamaan yang takkan terlupakan


#korpin

saat semua amanah yang diemban menuntut untuk ditunaikan.
tak boleh ku mengeluh, 
yakinlah bahwa Alloh akan senantiasa memudahkan
semangat selalu
walau pun lelah terasa, namun semangat kan tetap membara

Kamis, 14 Juni 2012

....

mencintai dalam diam, menganggumi tanpa harus terucap,
biarkan saja tak usah hiraukan,
hanya perasaan yang akan luntur tanpa disadari

guratan hati

aku yang selalu takut akan hatiku sendiri,
aku yang berhati-hati atas perasaanku,
ya Robb, jangan biarkan anugerah cinta yang kau berikan padaku
akan menjerumuskanku,
tapi, cinta itu yang seharusnya mengiringiku kepada-Mu
menyusuri jalan-jalan-Mu, mendekat ke dalam dekapan keabadian cinta-Mu

sungguh diriku takut, ya Robbi..
berikanlah kekuatan kepada hamba yang lemah ini,
yang mudah tergoda dan dilalaikan
berikanlah hamba hidayah yang mengalir,

ya Robbi, jangan biarkan hamba terjatuh,

menunaikan separuh agama



trend nikah muda dikalangan mahasiswa???
*korban baca korpus*
lho...
tapi emang gak ada yang salah kok.
daripada berzina kan, lebih baik menikah yang jelas-jelas mengikuti sunnah Rasulullah..
kalau sudah tiba waktunya, ya gak usah dihindari atau ditolak
karena menikah adalah fitroh,

tapi jangan terlalu diumbar juga
"nantikan di batas waktu"

gak boleh galau ya ^^
kalau udah siap sok mangga nikah aja

my future,, next time ^^


Kini telah tiba saat dipenghujung cerita…

Massa itu akan segera menjadi kenangan, ya kenangan yang membingkai indah sepetak kisah kehidupan ini. masih terasa begitu berat untuk ku sadari bahkan untuk ku terima,,,
Ahhh,,, baru saja ku rasakan saat dihari yang bimbang dan gelisah itu, aku memaksakan untuk ke tempat ini, mendekati papan pengumuman yang berisikan ribuan nama-nama, melihat barisan wanita anggun yang setia menanggapi setiap pengunjung yang datang. Masih terekam jelas aku berdiri di tempat parkir Badan Pengelola Asrama TPB IPB, mencari nama yang tak kunjung ku temukan, lama ku mencari, ku temukan sebuah nama penghuni kamar 15 gedung A1, iya itu adalah namaku.
Segera ku bergegas mendekati gedung asrama yang akan ku tempati itu, disana pun sudah bersiaga wanita-wanita yang tidak kalah anggun. Ku dekati salah satunya tak lain tak bukan adalah kakak kelasku di SMA yang kini menjadi senior residence. Ku sapa ia dan kita bersalaman. Segera ku utarakan maksud tujuanku untuk menanyakan lokasi bakal kamarku “kamar 15”. Langkah kecil mulai ku ayunkan, berjumpa dengan sesosok wanita yang tersenyum ramah, terlihat ceria dan bersemangat. Dan ternyata ia adalah SR di lorong ku “nama nya Yunia Faizah Arsy  à amah Faizah”. Tak sabar ku lanjutkan pencarianku, ahhh,,, tak usah bersusah payah, saat hendak aku memasuki lorong itu, sudah terlihat jelas kamarku, sangat jelas tepat di samping lobi. Perlahan ku buka pintunya, masih dikunci ternyata padahal menurut informasi sudah ada yang mengisi kamar itu. Kecewa, hmm tapi aku masih bersabar. Akhirnya ku memutuskan untuk Bergegas pulang menyiapkan berkas yang akan diperiksa esok hari.
27 Juni 2011,,, hari yang amat sangat melelahkan, perjuangan sejak pagi hingga sore mengikuti rangkaian pemeriksaan berkas hingga open house di Gladiator, tiba saatnya aku menempati asrama.
Malam pertama itu, malam yang sangat menyiksa,,, SOGA pertama yang membuatku harus menahan jam biologisku. Dan pada saat malam pertama menempati tempat tidur itu, aku sulit memejamkan mataku, sulit mengistirahatkan tubuh yang kelelahan. Itu kesan pertamaku  malam pertama di asrama.
Mereka memiliki karakter yang berbeda,,, ya mereka teman sekamarku. Pribadi yang memiliki ciri khas dan bertabiat sama-sama kuat. Karena mereka aku belajar banyak, bagaimana bersikap, mengalah, dan menekan karakterku yang memang sama kuatnya. Berusaha ku agar mereka merasa nyaman didekatku, hati-hati sekali aku bersikap. Mengingat aku yang cenderung individualis dan selalu menyendiri di rumah, aku harus beradaptasi dengan keadaan baru ini. tapi… semuanya sangat indah, karakter kami yang berbeda bersatu padu menjadi kenangan yang akan mengingatkan kami akan bahagia, tawa, sedih, kecewa, amarah. Namun, tetap hati itu bersatu untuk saling mengasihi walau terkadang sedikit kesalahan menghapuskan ketulusan yang amat banyak. Simponi kisah itu banyak mengajariku pelajaran, mewarnai dan menghias bingkai hidupku.
Terlalu banyak simpul kisah yang terajut, sahabat lorong yang luar biasa majemuk dan memberikan keceriaan begitu banyaknya. Walau, kadang ku sesali karena tak bisa dalam ku menggali dan belum sempat menyelami indahnya berbagi dan senantiasa menemani mereka. Aku yang memang lebih sering beraktivitas di luar asrama sehingga  jarang bercengkrama dengan keluarga di lorong dua. Ingin ku utarakan rasa inginnya aku berada di tengah mereka, tapi keadaan memang belum mengizinkanku.
Terlalu rumit  ku ekspresikan getar asa dan rasa yang berkecamuk kuat dalam dada, massa-massa kebersamaan yang menggoreskan kenangan indah bagiku. “kenangan di asrama”
Soga lorong, ngaji lorong, soga gedung, ngaji gedung, sholat berjama’ah dan syuro di musholla Al-Quds, belajar bersama, dan semua kegiatan yang sungguh tak terlupakan, membekas dan memeluk erat ingatanku.
Ahhh… itu massa lalu yang ku sesali menjadi massa lalu,,,
Kini telah tiba diakhir keberadaanku di tempat ini, dipenghujung massa persiapan menuju fase kehidupan selanjutnya…
Memang sudah tiba waktunya, karena kepompong harus segera mengeluarkan kupu-kupu yang bersayap indah yang siap terbang mewarnai bumi, begitupun dengan asrama yang siap mengeluarkan insan-insan asrama yang berkaraker yang siap mewarnai dan berprestasi di massa selanjutnya.
Massa itu terlalu cepat berlalu bukan?
Atau hanya perasaanku saja, tapi ku rasa memang waktu bergelincir terlalu cepat.
Terlalu rumit ingin ku tuliskan berjuta rasa dan angan,
Hari ini aku menyadari, begitu indah kebersamaan, begitu lekatnya persahabatan, begitu beragamnya bersikap, begitu banyak pelajaran yang ku dapat.
Kini saatnya, aku mulai menerima , bahwa tak selamanya raga selalu bersama, mata untuk saling menatap, tangan untuk saling berjabat, karena persahabatan dan kekeluargaan yang terjalin sudah membungkam lisan dan hati untuk menolak.
Terima kasih untuk semua kenangan yang indah ini,,,
Love u so much….
Cc:
SR “amah Faizah”
Keluarga kecil kamar 15 “Riza, Gita, Ncit”
Longduers:
Gia Anis, Weni, Ayu, Ifah, Mira, Icha, Rani, Megalia, Rere, Iis, Wina, Ana, Rara, Christi, Ajeng, Nia, Ai, Ocil, Eka, Kiki, Megarani, Kiki, Wulan, Vida, Mute, Sisi, Dika, Zahida, Sasa, Rina, Lidia, Niha, Tia, Lili, Mila, Dede,  Fifia, Anis, Benna.





Inikah hidup….
Mengembara menuju kepastian, mengarah setitik cahaya nan abadi.
Saat aku merasa hidup ini adalah puing-puing ketidakpastian,
Saat semua yang ku inginkan tak kunjung datang, bahkan yang tersisa hanya aroma duka
aku memang terlalu banyak mengeluh dan mengadu, akan kekuranganku
aku selalu membandingkan diri ini dengan ciptaan-Nya yang lain
aku terlalu menganggap sebelah mata akan diriku.

Kini ku menyadari,
Allah menciptakan makhluk-Nya sesuai porsi nya masing-masing
Semua makhluk tidak sempurna semua
Banyak kekurangan yang mendampingi kelebihan
Agar sang manusia sadar akan kekuatan-Nya
Agar hidup ini seimbang

Dan kini,,,
aku mulai mengerti, tak semua nya bisa kudapatkan
Tak semuanya harus aku miliki
Tak bisa semua yang ku inginkan bisa diraih

aku bersama kekuranganku mengerti akan rasa rendah hati yang harus terjaga,
Menahan rasa sombong yang mungkin terjadi akibat kelebihan yang dianugerahi
aku  ingin belajar untuk tidak berduka akan kekuranganku
berjalan dan melangkah tanpa harus pincang akibat kekurangan yang melemahkan


Dua Mata, Dua Tangan
Ada kalanya kita seperti dua mata, tak pernah jumpa, tapi selalu sejiwa
Kita menatap kea ah yang sama, walau tak berjumpa, mengagumi pemandangan indah dan 
berucap: Subhanallah
Kita bergerak bersama, walau tak berjumpa, mencari pandangan yang dihalalkan, menghindar dari yang diharamkan, dan berucap: Astaghfirullah
Kita menangis bersama, walau tak berjumpa. Dalam kecewa, sedih, ataupun gembira. Duka dan bahagia dan tetap 
 berucap: Alhamdulillah
Kita terpejam bersama. Walau tak jumpa. Member damai dan rehat sambil  
berucap: Laa haula wa laa quwwata illa billaah…
Tapi kadang kita perlu menjadi dua tangan. Berjumpa dalam sedekap shalat. Berjama’ah menghadap Allah
Tapi kadang kita perlu menjadi dua tangan. Berjumpa dalam membersihkan segala kotor dan noda dari badan.
"Salim A. Fillah"

^^ >< ^^

Sebening Prasangka
Dengan satu kekecualian kecil
Seluruh dunia terdiri dari orang lain
Melalui merekalah kita dianugerahi persaudaraan
Tapi dari semua alasan kita mnearik seseorang ke dalam hidup kita
Tentu salah satunya bukan untuk menemukan kesalahannya atau mencari aib-aibnya
Karena itulah, di jalanNya kita bermesra
Dengan sebening-bening prasangka

Kita, Prasangka , Mereka
kita hidup di tengah-tengah khalayak
yang selalu berbaik sangka…
alangkah berbahayanya
terlalu percaya pada baik sangka mereka
membuat kita tak lagi jujur pada diri
atau menginsyafi, bahwa kita tak seindah prasangka itu
tapi keinsyafan membuat kadang terfikir
bersediakah mereka tetap jadi saudara
saat tahu siapa kita sebenarnya
kadang terasa, bersediakah dia tetap menjadi sahabat
saat tahu hati kita tak tulus, penuh noda dan karat
dan…. Bersediakah dia tetap mendampingi kita dalam dekapan ukhuwah
ketika tahu bahwa iman kita berlubang-lubang
inilah bedanya kita dengan Sang Nabi
dia dipercaya, karena dia dikenal
sebagai Al-Amin, orang yang terpercaya
sementara kita dipercaya, justru karena
mereka semua tidak mengenal kita
yang ada hanya baik snagka..
maka mari kita hargai dan jaga semua baik sangka itu dengan berbuat sebaik-baiknya
atau sekurangnya dengan doa yang diajarkan Abu Bakar lelaki yang penuh baik sangka terhadap diri sendiri dan sesamanya
“ya Allah, jadikan aku lebih baik daropada semua yang mereka sangka. Dan ampuni aku atas aib-aib yang tak mereka tak tahu”
Atau doa seorang tabi’in yang mulia:
“ya Allah jadikan aku dalam pandanganku sendiri sebagao seburuk-buruk makhluk, dalam pandangan manusia sebagai yang tengah-tengah dan dalam pandanganMu sebagai yang paling mulia”
"Salim A.Fillah"

Pernah Ada Masa-masa

Pernah ada masa-masa dalam cinta kita. Kita lekat bagai api dan kayu. Bersama menyala, saling menghangatkan rasanya. Hingga terlamabat untuk menginsyafi bahwa tak tersisa dari diri-diri selain debu dan abu
Pernah ada waktu-waktu dalam ukhuwah ini. kita terlalu akrab bagai awan dan hujan. Merasa menghias langit, menyuburkan bumi, dan melukis pelangi. Namun tak sadar, hakikatnya kita saling meniadai
Di satu titik lalu sejenak kita berhenti, menyadari. Mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan di atas iman. Bahkan saling nasehat pun tak lain bagai lilin saling mencahayai, tapi masing-masing habis dimakan api
Kini saatnya kembali pada iman yang menerangi hati. Pada amal shalih yang menjulang bercabnag-cabang. Pada akhlak manis, lembut, dan wangi. Hingga ukhuwah kita menggabungkan huruf-huruf menjadi kata yang dengannya kebenaran terbaca dan bercahaya.
"Salim A. Fillah"